PEMANFAATAN LAKTOFERIN SESAGAI GROWTH FACTOR PADA ADAPTASI USUS HALUS PASCA ENTEREKTOMI EKSTENSIF
Main Author: | Boedi Setiawan, 132149442 |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
60
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/42636/2/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/42636/1/download.php_id%3Dgdlhub-gdl-res-2007-setiawanbo-4220%26no%3D1 http://repository.unair.ac.id/42636/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian laktoferin sebagai growth factor terhadap adaptasi usus halus pasca operasi enterektomi ekstensif pada pertengahan jejuno ileal. Hewan coba yang dipakai dalam penelitian adalah kucing lokal betina berat badan rata-rata 2,5 kg. Hewan- empat kelompok perlakuan. Kelompok I terdiri dari 3 ekor kucing (kelompok kontrol I) dilakukan enterektomi 75% tanpa pemberian laktoferin. Kelompok II terdiri dari 3 ekor kucing (kelompok kontrol II) dilakukan enterektomi 90% tanpa pemberian laktoferin. Kelompok III dilakukan enterektomi 75% terbagi menjadi 3 kelompok masing-masing 3 ekor kucing dengan pemberian laktoferin dosis 1mg, 5mg dan 10mg/kg berat badan/hari peroral. Kelompok IV dilakukan enterektomi 90% terbagi menjadi 3 kelompok masing-masing 3 ekor kucing dengan pemberian laktoferin dosis 1mg, 5rng dan 10mg/kg berat badan/hari peroral Penelitian dilakukan selama 30 hari. Gejala klinik, elektrolit serum, glukosa darah, lipid total, tinggi, dan lebar vili, serta kedalaman kripta diukur dan dianalisa. Data yang diperoleh, dianalisis statistik dengan ANOVA pola rancangan faktorial. Jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pemberian laktoferin dosis 10m.g/kgBB/hari signifikan (p<0,05) dapat menurunkan kehilangan berat badan, meningkatkan absorbsi elektrolit, glukosa darah dan lipid total serta dapat meningkatkan pertambahan tinggi vili, lebar vili dan dalam kripta. Akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa laktoferin dapat bertindak sebagai growth factor dan dapat memperbaiki kondisi dan daya tahan pasien dengan Short Bowel Syndrome.