TINGKAT KERENTANAN DAN STRATEGI KELANGSUNGAN HIDUP PETANI TEMBAKAU (Studi Tentang Mekanisme Survival Proses Adaptasi Petani Tembakau Pasca Kebijakan Tata Niaga Cengkeh)

Main Authors: Benny Soembodo, Drs., Bagong Suyanto, Drs., Sudarso, Drs.
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: UNIVERSITAS AIRLANGGA , 1992
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/42032/1/gdlhub-gdl-res-2014-soembodobe-32186-2.abstr-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42032/2/gdlhub-gdl-res-2014-soembodobe-32186-full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/42032/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini intinya bertujuan untuk melihat sejauh mana dampak kebijaksanaan tata niaga cengkeh mempengaruhi perubahan tingkat pendapatan, kerentanan, sistem pemasaran, dan strategi kelangsungan hidup petani tembakau. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Pacing, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Jumlah sampel yang diwawancarai 100 responden. Beberapa temuan pokok penelitian ini adalah. (1.) Meskipun awalnya usaha berbudidaya termbakau dianggap menguntungkan tetapi sejak pabrik rokok mengurangi jumlah pembelian akibat kebijaksanaan harga yang ditetapkan BPPC --harga tembakau menjadi anjlok dan meruhgikan petani; (2) Dibandingkan sebelum ada BPPC, saat ini Kadar kerentanan petani tembakau umumnya relatif tinggi. Hal itu dicerminkan bukan saja dari penurunan luas lahan yang digarap atau yang dimilikinya. Tetapi juga dari total pendapatan yang diperolehnya sehari-hari; (3) Sejak kehadiran tata niaga cengkeh, umumnya petani tembakau merasa semakin sulit memasarkan hasil produksinya, dan (4) Strategi kelangsungan hidup yang dikembangkan petani tembakau untuk mengeliminasi tekanan ekonomi awalnya diusahakan secara mandiri. Bila usaha mandiri ini tidak lagi bisa diandalkan, biasanya kerabat atau keluarga akan menjadi harapan terakhir untuk dijadikan tempat meminta bantuan.