KERJASAMA INDONESIA DAN MALAYSIA DALAM PERDAGANGAN CRUDE PALM OIL (CPO)

Main Author: Trisca Mia Elistifani, 071211231029
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/41346/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/41346/2/FIS.HI.91-16%20Eli%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/41346/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Indonesia dan Malaysia dalam perdagangan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami situasi kompetisi sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan membentuk Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Pembentukan CPOPC tersebut merupakan hasil kesepakatan kedua negara untuk melakukan kerjasama dalam industri CPO yang saat ini menjadi produk unggulan di bidang pertanian masing-masing negara. Tidak hanya menjadi komoditas unggulan di negeri masing-masing, CPO juga menjadi produk yang banyak dikonsumsi di negara-negara maju karena kandungan manfaatnya yang begitu besar. Dalam perdagangan CPO, Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia juga masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan baik internal maupun eksternal. Atas dasar itulah, kerjasama melalui CPOPC ini dianggap sebagai suatu langkah yang bersejarah bagi kedua negara karena posisi kedua negara yang juga merupakan kompetitor pada industri sawit. Dalam penelitian ini membahas mengenai pola hubungan Indonesia dan Malaysia dalam perdagangan sawityang semula berkompetisi kemudian kedua negara bersepakat untuk melakukan kerjasama. Peneliti menggunakan teori rezim systemic constraint choice analysisdimana di dalamnya menjelaskan bahwa terdapat paksaan dan dorongan yang menyebabkan munculnya permintaan terhadap suatu rezim internasional. Rezim internasional sendiri sangat dibutuhkan bagi aktor-aktor yang ingin bekerjasama untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama.