Pelaksanaan Perkawinan Semarga pada Masyarakat Batak Toba serta akibat hukumnya dalam pewarisan
Main Author: | Ellyne Dwi Poespasari, Dr., S.H, M.H |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Magister Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/41222/13/12%20pel%20per%20semarga%20msy%20batak%20toba.pdf http://repository.unair.ac.id/41222/19/12%20jurnal_spektrum_hukum_XI-1_2014_ok.pdf http://repository.unair.ac.id/41222/18/12..Peer%20Review%20Jurnal%20Spektrum%20Hukum%20No%201%20Vol%2011_2014.pdf http://repository.unair.ac.id/41222/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- pada prinsipnya masyarakat batak toba bersistem kekerabatan patrilineal, dimana kedudukan laki-laki lebih diutamakan dari pada kedudukan perempuan. Perkawinan eksogami yang bersifat assymetrisch connubium, bahkan setiap laki-laki batak toba dalam mencarai istri harus diluar marganya. oleh karena itu masyarakat batak toba mengenal adanya larangan perkawinan semarga. orang batak toba menganggap nama marga yang sama merupakan saudara sekandung, sehingga bagi orang batak toba yang melaksanakan perkawinan semarga akan dikenakan sanksi adat. berdasarkan hukum adat batak toba, pelaksanaan perkawinan semarga juga akan mempengaruhi dalam sistem pembagian harta warisan dari orang tuanya (bapaknya)