UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA RADIASI DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA JEMURSARI
Main Author: | INDRA DWI OCTA YUWANTO, 101311123064 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/40180/1/HALAMAN%20DEPAN%20.pdf http://repository.unair.ac.id/40180/13/SKRIPSI%20CADANGAN.pdf http://repository.unair.ac.id/40180/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pengoperasian sumber radiasi pengion pada unit radiologi membutuhkan perhatian khusus karena dalam penggunaannya ada bahaya radiasi baik terhadap pekerja, pasien, maupun lingkungannya. Upaya perlindungan perlu dilakukan untuk melindungi radiografer dan pasien dari bahaya yang ada di tempat kerja. Upaya pengendalian bahaya pada unit radiologi terdiri dari upaya pengendalian secara teknik, administratif, dan alat pelindung (APD). Penggunaan APD sebagai upaya terakhir wajib dilakukan oleh radiografer untuk mencegah penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik tenaga kerja dan menganalisis upaya pengendalian bahaya radiasi yang telah diterapkan melalui penggunaan dan pengadaan APD di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Jumlah responden penelitian ini adalah 11 orang radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner dan dilakukan observasi secara langsung untuk mengetahui penerapan upaya pengendalian bahaya, terutama melalui APD di instalasi radiologi. Hasil penelitian ini menunjukan rentang usia radiografer adalah antara 18-39 tahun dengan 81,8% masa kerja responden kurang dari 5 tahun serta sebagian besar responden adalah perempuan. Semua responden selalu menggunakan film badge dan mengetahui dosis serap film badge setiap bulannya. Keluhan yang paling banyak dirasakan radiografer adalah mudah capek. Penggunaan APD tyroid protecsi sangat jarang digunakan, sementara untuk perisai gonad dan sarung tangan tidak disediakan. Jumlah APD belum mencukupi untuk didistribusikan ke seluruh ruangan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut unit radiologi RSI Jemursari diharapkan dapat mencukupi jumlah APD dan melakukan pengawasan pada penggunaan dan keadaan APD tersebut.