PENGARUH KONSUMSI UDANG BERKLORIN TERHADAP KELUHAN KESEHATAN DAN KADAR LEUKOSIT DALAM DARAH PEKERJA PERUSAHAAN X
Main Author: | SHOFIYATUR ROHMAH, 101211133066 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/40060/1/Abstract.pdf http://repository.unair.ac.id/40060/2/FKM.163-16%20Roh%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/40060/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penggunaan klorin dalam bidang industri untuk mencapai efisiensi dan efektifitas produksi semakin meningkat. Jenis klorin yang paling sering digunakan yakni natrium hipoklorit yang digunakan dalam berbagai jenis industri termasuk dalam industri pangan. Natrium hipoklorit bukan termasuk kedalam salah satu jenis bahan tambahan pangan yang diizinkan karena dapat menimbulkan efek baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsumsi udang berklorin terhadap keluhan kesehatan dan kadar leukosit dalam darah. Penelitian ini dilaksanakan dengan dengan rancangan cross sectional dengan jenis penelitian analitik. Pemberian kuesioner dan pemeriksaan kadar leukosit dilakukan kepada 18 pekerja Perusahaan X. Kriteria inklusi penelitian pekerja Perusahaan X yang menjadi konsumen udang pada inlet kondensor. Variabel bebas penelitian adalah kadar klorin dalam udang sedangkan variabel terikat yaitu keluhan kesehatan dan kadar leukosit dalam darah. Residu tertinggi klorin dalam udang dari inlet kondensor sebesar 1,5 ppm sedangkan residu terendah <0,5 ppm. Besar resiko atau pengaruh konsumsi udang berklorin terhadap keluhan kesehatan dengan melihat nilai risk estimate dalam analisis Chi-Square memiliki resiko sebesar 0,087 kali dari sebelumnya. Sedangkan besar resiko atau pengaruh konsumsi udang berklorin terhadap kadar leukosit dalam darah memiliki resiko sebesar 0,063 kali dari sebelumnya. Kesimpulan yang dapat ditarik yakni udang dari inlet kondensor positif mengandung klorin. Pekerja yang mengkonsumsi udang memiliki resiko sebesar 0,087 kali mengalami keluhan kesehatan dan beresiko sebesar 0,063 kali terhadap kadar leukosit dalam darah.