HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN JUMLAH KONSUMSI AIR MINUM DENGAN TINGKAT DEHIDRASI (Studi pada Pekerja di Pabrik Tahu UD Sumber Kencana Surabaya)
Main Author: | AFTON ILMAN HUDA, 101211133028 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/40049/1/Abstract.pdf http://repository.unair.ac.id/40049/2/FKM.153-16%20Hud%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/40049/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Proses produksi di Pabrik Tahu UD Sumber Kencana memerlukan suhu yang tinggi sehingga menyebabkan iklim kerja menjadi panas. Iklim kerja tersebut merupakan beban panas tambahan selain panas metabolisme yang dihasilkan tubuh akibat beban kerja fisik, sehingga mengakibatkan pekerja mengalami dehidrasi. Kurangnya jumlah konsumsi air minum juga dapat mengakibatkan dehidrasi pada pekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja fisik dan jumlah konsumsi air minum dengan tingkat dehidrasi pada pekerja di Pabrik Tahu UD Sumber Kencana. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian merupakan seluruh pekerja yang bekerja di bagian produksi tahu dan cao. Pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode 10 denyut berdasarkan Kilbon (1992), jumlah konsumsi air minum menggunakan lembar observasi berdasarkan NIOSH (2011), dan tingkat dehidrasi menggunakan kartu indikator warna urin berdasarkan Int. J. Sport Nutrition (1994) dan Int. J. Sport Nutrition (1998). Hasil penelitian menunjukkan beban kerja fisik pekerja termasuk dalam kategori ringan dan sedang, jumlah konsumsi air minum terbanyak yaitu kategori kurang, dan tingkat dehidrasi termasuk dalam kategori ringan, sedang, dan berat. Analisis menggunakan uji Korelasi Spearman dengan nilai α = 0,05 (5%) menunjukkan tidak ada hubungan antara beban kerja fisik dengan tingkat dehidrasi (Sig. 2-tailed = 0,746; r = 0,094), sedangkan jumlah konsumsi air minum memiliki hubungan yang sangat kuat dengan tingkat dehidrasi (Sig. 2-tailed = 0,000; r = 0,882). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah semakin ringan beban kerja fisik pekerja maka semakin rendah tingkat dehidrasi, dan pekerja dengan jumlah konsumsi air minum yang kurang cenderung mengalami dehidrasi. Peneliti menyarankan kepada pemilik Pabrik Tahu UD Sumber Kencana untuk menyediakan air minum bagi pekerja sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pekerja diharuskan untuk mengonsumsi air minum minimal 1 gelas selama 15-20 menit untuk mencegah terjadinya dehidrasi.