TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER
Main Author: | Iva Dwi Kurnia, 011310213037 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/39919/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/2/FV.FST.22-16%20Kur%20t.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Frozen shoulder adalah rasa nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi pada bahu. Mungkin timbul adanya trauma, mungkin juga timbul secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma. Keluhan utama yang dialami adalah penurunan kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan luas gerak sendi terjadi baik secara aktif maupun pasif. Kasus ini diakibatkan oleh penyusunan dan pembentukan jaringan parut pada sendi, melibatkan nyeri bahu dan hilangnya pergerakan. Secara epidemiologi terjadi sekitar usia 40-60 tahun. Dari 2-5% populasi sekitar 60% dari kasus ini lebih banyak mengenai perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Frozen shoulder dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu primer frozen shoulder dan sekunder frozen shoulder. Primer frozen shoulder adalah frozen yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan sekunder frozen shoulder adalah frozen yang diawali dengan trauma berarti pada bahu misal fraktur,dislokasi, dan luka bakar. Ada beberapa tahaban yang dialami oleh pasienfrozen shoulder, yakni: fasenyeri (painful), fase kaku (freezing), fase beku (frozen) fase mencair (thawingphase). Peran fisioterapi dalam kasus ini adalah mengurangi masalah kapasitas fisik dan meningkatkan kemampuan fungsional. Intervensi fisioterapi berupa Terapi Manipulasi, dan edukasi sebagai program latihan di rumah. Dalam laporan ini, pasien diberikan 5 kali terapi, sehingga didapatkan adanya penurunan nyeri dan peningkatan luas gerak sendi bahu.