PERBEDAAN JENIS DAN JUMLAH BAKTERI ANTARA PPOK DAN PEROKOK BUKAN PPOK
Main Author: | Iwan Derma Karya, 010980935 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/39675/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39675/2/PPDS.%20PKR.%2014-16%20Kar%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/39675/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Kolonisasi bakteri pada saluran pernapasan distal cenderung menyebabkan inflamasi saluran pernapasan pada penderita PPOK dan hal ini berperan dalam meningkatkan progresivitas obstruksi saluran pernapasan. Metode : Penelitian ini dilakukan di Poli Paru RS. Dr. Soetomo, Surabaya. Dengan mengambil sampel sebanyak 52 orang, 26 orang pasien PPOK stabil derajat 1 dan derajat 2 (FEV1/FVC < 0,7) dan sebagai kelompok kontrol 26 orang perokok yang bukan PPOK (FEV1/FVC > 0,7). Dilakukan pemeriksaan fungsi paru dengan alat spirometri merek fukuda, kemudian dilakukan induksi dahak setelah itu hasilnya dikultur pada media Blood Agar Plate di BLK. Hasil : Rerata usia subyek penelitian pasien perokok bukan PPOK dan PPOK adalah 56,06±13,095 tahun. Rerata usia ini tergolong usia tua dan sesuai GOLD bahwa prevalensi PPOK lebih tinggi pada usia di atas 40 tahun. Uji faal paru atau spirometri pada subyek penelitian PPOK didapatkan rerata FEV1/FVC paska bronkodilator 71,07±14,325, dimana nilainya < 0,70, rerata lama merokok subyek adalah 14,13±6,496. Jenis kuman pada subyek PPOK dan perokok bukan PPOK didapatkan hasil yang signifikan dengan p value sebesar 0,046 (p value < 0,05), kuman terbanyak pada PPOK dan perokok bukan PPOK adalah Streptococcus viridians (69,23%) yang diikuti oleh Klebsiella pneumonia (27%). Kesimpulan : Didapatkan perbedaan spektrum bakteri pada PPOK dan perokok bukan PPOK, dengan p value sebesar 0,046 (p value < 0,05).