BUDAYA ARISAN DALAM PERSPEKTIF BOURDIEU: STUDI KELOMPOK ARISAN PEREMPUAN KELAS MENENGAH DI SURABAYA

Main Author: Disna Puspita Anggraeni, 121214153008
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/38775/1/gdlhub-gdl-s2-2014-anggraenid-32894-7.abstr-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38775/2/gdlhub-gdl-s2-2014-anggraenid-32894-full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/38775/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Dalam bidang ekonomi, praktik arisan merupakan salah satu bentuk dari Rotating Savings and Credit Associations (ROSCA). Namun budaya arisan menjadi unik manakala berada pada konteks latar belakang sosiokultural dimana budaya tersebut tumbuh. Arisan Cantiq dan arisan Gold merupakan dua kelompok arisan yang terdapat di Surabaya yang anggotanya terdiri dari para perempuan kelas menengah urban. Praktik arisan dalam kedua kelompok tersebut pun mengalami modifikasi dan variasi karena motivasi ekonomi tidak lagi menjadi dominan. Arisan kemudian merupakan sebuah agensi bagi para anggota untuk mendapatkan rekognisi sosial dan budaya. Dengan memanfaatkan pemikiran Bourdieu yang merumuskan praktik sebagai hasil dari mekanisme interaksi antara disposisi agen sosial (habitus) dan posisi agen sosial berdasarkan kapasitas modal (capital) dalam arena sosial (field) penelitian kualitatif ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana anggota arisan Cantiq dan arisan Gold memaknai keanggotaan mereka dalam kelompok arisannya. Dari penelitian didapatkan perbedaan mekanisme interaksi antara habitus, modal, dan arena antara arisan Cantiq dan arisan Gold sehingga pemaknaan akan status keanggotaan pada masing-masing kelompok tersebut pun berbeda yang bergantung pada simbol simbol yang diperjuangkan dalam masing-masing arena kedua budaya arisan tersebut.