PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN TENTANG ALIMENTASI AYAH TERHADAP ANAK KARENA ADANYA PERCERAIAN
Main Author: | DJATI PRAMANA, 030410546 N |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/38020/1/gdlhub-gdl-s2-2011-pramanadja-19779-tmk791-k.pdf http://repository.unair.ac.id/38020/2/gdlhub-gdl-s2-2011-pramanadja-16496-tmk7911.pdf http://repository.unair.ac.id/38020/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Dalam masa pembangunan dewasa ini, peraturan hukum menunjukkan perkembangan yang begitu pesat sekali. Demikian pula halnya hukum yang mengatur perkawinan, ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang perkawinan yang bersumber pada Kitab Undang-undang Perdata (BW), dan kemudian Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan PP No. 9 Tahun 1975 sebagai peraturan pelaksanaannnya, yang berlaku secara universal bagi masyarakat Indonesia dan merupakan suatu era baru dalam hukum perkawinan di Indonesia pada saat itu, namun demikian saat ini tidak lagi dianut secara murni lagi, akan tetapi telah mengalami perkembangan atau pergeseran sesuai dengan kebutuhan hukum sekarang ini, karena ketentuan-ketentuan dalam hukum perkawinan masih bersifat pokok. Hal ini dapat dimengerti karena persoalan perkawinan ini tidak hanya menyangkut hubungan manusia dengan manusia saja, melainkan menyangkut hubungan masalah agama dan kepercayaan yang dianutnya, dimana dalam masing-masing agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia ini mempunyai ketentuan sendiri mengenai perkawinan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan. Dalam hal ini perlu adanya perhatian lebih oleh Pemerintah karena saat ini Perkara Perdata khususnya Perceraian mengalami kenaikan tiap-tiap tahun. Namun dalam pelaksanaan Putusan Pengadilan yang terkait anak-anak yang ada dalam perkawinan tersebut seringkali terabaikan oleh para pihak yang vii berpekara dalam hal ini oleh orang tua anak-anak tersebut. Undang-undang sudah mengatur, namun dalam pelaksanaan putusan tersebut tidak ada upaya paksa terhadap pihak-pihak yang berpekara. Dalam perceraian, korban utama adalah anak-anak. Melalui Tesis ini kiranya merupakan masukan bagi pemerintah dan individu yang membacanya. Adalah yang terutama kita kedepankan anak-anak dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri karena masa depan sebuah bangsa ada di tangan anak-anak kita. Sedini mungkin kita berikan perlindungan maksimal terhadap nilai, moral, dan akhlak anak-anak kita.