PERLINDUNGAN SAKSI DAN/ATAU KORBAN MENURUT UNDANG - UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 DALAM KAITANNYA DENGAN PELANGGARAN HAM BERAT

Main Author: Rosalina Ismu Pratiwi, 090610209 M
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/37624/1/gdlhub-gdl-s2-2010-rosalinais-12245-th2210-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/37624/2/gdlhub-gdl-s2-2010-rosalinais-11167-th2210-p.pdf
http://repository.unair.ac.id/37624/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Perlindungan terhadap saksi dan/atau korban menjadi sesuatu yang penting dalam perkara pelanggaran HAM berat). Pelanggaran HAM berat merupakan kejahatan yang diklasifikasikan sebagai kejahatan yang berdampak luas baik tingkat nasional maupun internasional dan menimbulkan kerugian materiil maupun immateriil yang mengakibatkan perasaan tidak aman baik terhadap perseorangan maupun masyarakat. Kerusakan dan kerugian itu telah mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan korban dan keluarganya. Pelaku pelanggaran HAM berat biasanya adalah seseorang yang sangat berkuasa dan dilakukan dengan pola-pola tertentu. Para pelaku mempunyai kekuasaan dan sumber daya untuk melakukan tindakan-tindakan penghilangan barang bukti, mempengaruhi aparat (penegak hukum) dan tidak menutup kemungkinan timbulnya penekanan terhadap saksi-saksi. Hal tersebut akan berdampak pada sulitnya membuktikan pelanggaran HAM berat yang terjadi. Pelanggaran HAM berat sering timbul di daerah konflik dimana terjadi benturan kekerasan antara aparat dan separatis. Dimana di salah satu pihak, aparat berupaya menegakkan kedaulatan NKRI disisi lain pihak separatis menginginkan kemerdekaannya. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis mengenai perlindungan saksi dan/atau korban pelanggaran HAM berat beserta lembaga yang berwenang menanganinya, aparat penegak hukum dan hak asasinya, beserta pemberian reparasi(reparation).