Gambaran Histopatologi Hepar Ikan Bandeng (Chanos chanos) Akibat Paparan Logam Berat Timbal (Pb)
Main Author: | IMAM AL BASTHOMMY, 060410150 P |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/26426/1/gdlhub-gdl-s1-2011-basthommyi-21632-pkbp42-k.pdf http://repository.unair.ac.id/26426/2/gdlhub-gdl-s1-2012-basthommyi-18442-pkbp42-g.pdf http://repository.unair.ac.id/26426/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Logam Berat timbal (Pb) merupakan salah satu bahan pencemar yang berbahaya bagi kelangsungan kegiatan budidaya ikan bendeng. Adanya perubahan ekosistem akibat pencemaran akan mempengaruhi kehidupan ikan bandeng yang hidup di dalamnya kerena terjadi penyerapan dan cenderung membentuk senyawa kompleks dengan zat- zat yang ada dalam tubuh ikan bandeng, sehingga apabila terjadi akumulasi dapat mempengaruhi organ tubuhnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan organ ikan bandeng. Di dalam perairan ambang batas logam berat timbal (Pb) sebesar 0,2 mg/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gambaran histopatologi hepar ikan bandeng (Chanos chanos) yang terpapar logam berat timbal (Pb). Bandeng yang digunakan untuk penelitian ini adalah 75 ekor yang diperoleh dari Desa Kalianyar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Bandeng dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yang masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Perlakuan pertama (P0) tanpa perlakuan timbal, sebagai kontrol. Perlakuan kedua (P1) yaitu ikan bandeng sebanyak 5 ekor tiap akuarium percobaan dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi 0,1 mg/l, perlakuan ketiga (P2), yaitu ikan bandeng dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi 0,3 mg/l. perlakuan keempat (P3) yaitu ikan bandeng yang dipapar dengan logam berat timbal dengan konsentrasi 0,5 mg/l. Perlakuan kelima (P4) yaitu ikan bandeng yang dipapar dengan logam berat timbal dengan konsentrasi 0,7 mg/l. Pemaparan pada semua perlakuan dilakukan selama 3 minggu. Peubah yang diamati adalah histologis hepar ikan bandeng, dimana organ ini merupakan organ yang rawan terhadap bahan-bahan kimia. Hepar yang diambil kemudian dilanjutkan dengan pembuatan preparat histologist, setelah itu dilakukan pengamatan secara mikroskopis untuk mengetahui kerusakan yang terjadi.