Daftar Isi:
  • Seiring perkembangan zaman eksistensi wisata budaya lama-kelamaan menurun, salah satunya Kampoeng Batik Jetis. Kampoeng Batik Jetis adalah salah satu obyek wisata budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo. Kampoeng Batik Jetis merupakan sentra batik yang telah berdiri sejak 1657 hingga saat ini Kampoeng Batik Jetis kurang diminati oleh masyarakat Sidoarjo maupun luar daerah. Hal itu ditandi dengan berkurangnya kunjungan wisatawan di Kampoeng Batik Jetis setiap tahunnya. Paguyuban Batik Sidoarjo mempunyai peran untuk menjaga eksistensi Kampoeng Batik Jetis sebagai destinasi wisata budaya di Sidoarjo. Paguyuban Batik Sidoarjo melakukan upaya dengan melakukan promosi, bekerja sama dengan pemerintah, dan mengusung konsep wisata budaya something to see, something to do, something to buy. Kegiatan yang bisa dilakukan di Kampoeng Batik Jetis yaitu melakukan kegiatan pelatihan membuat batik. Rata-rata toko di Kampoeng Batik Jetis menyediakan kegiatan pelathian membuat batik untuk pengunjung. Melihat kondisi tersebut penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian dan eksistensi Kampoeng Batik Jetis. Paguyuban Batik Sidoarjo merupakan salah satu organisasi masyarakat yang ingin menjaga eksistensi wisata kampung batik di Sidoarjo. Paguyuban Batik Sidoarjo terbentu pada tanggal 16 April 2008. Paguyuban Batik Sidoarjo biasa bekerja sama dengan pemerintah dan mengikuti event-event pameran batik dengan nama perwakilan Kampoeng Batik Jetis. Metodologi Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian deskritptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dan obeservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Paguyuban Batik Sidoarjo telah melakukan upaya-upaya untuk menjaga eksistensi Kampoeng Batik Jetis pada era modern seperti ini. Paguyuban Batik Sidoarjo telah melukan promosi melalui online ataupun offline dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembalikan era kejayaan Kampoeng Batik Jetis.