Ekplorasi Perbandingan Pembelian Impuls dan Pembelian Tidak Direncanakan
Main Author: | Gancar Candra Premananto |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Forum Manajemen Indonesia
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/100148/1/Gancar%20Candra%20P_Karil%2018_Eksplorasi%20Pembelian%20Impuls%20....pdf http://repository.unair.ac.id/100148/2/Gancar%20Candra%20P_Peer%20Review%20018.pdf http://repository.unair.ac.id/100148/ https://fmi.or.id/downloads/ |
Daftar Isi:
- Fenomena pembelian impuls (impulse buying) telah sejak lama di kenal dan menjadi bagian dari dunia pemasaran, khususnya untuk dunia ritel, baik secara konseptual maupun praktis. Namun dari review penelitian terdahulu muncul pernyataan yang menarik bahwa masih banyak permasalahan yang belum terungkap dan masih menjadi enigma. Youn and Faber (2000) bahkan menyatakan bahwa studi yang dilakukan masih berada pada tahap awal untuk memahami pembelian impuls. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi adalah permasalahan definitif konsep, sebagian peneliti dan konseptor menyamakan pembelian impuls dengan pembelian tidak direncanakan (unplanned buying), sebagian yang lain membedakan kedua konsep tersebut. Riset ini kemudian berupaya untuk memahami perbedaan dari kedua konsep tersebut baik dari aspek determinan maupun konsekuensinya. Untuk mengamati perbedaan tersebut, maka riset kualitatif dilakukan untuk mengeksplorasi. Dua studi kualitatif dilakukan untuk mengamati kedua konsep. Transkripsi dan kuotasi verbatim dilakukan dalam pelaporannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelian tidak direncanakan dan pembelian impuls memiliki perbedaan determinan dan konsekuensi. Bahwa pembelian impuls dipengaruhi oleh sifat impulsivitas konsumen dan memiliki konsekuensi rasa senang. Sedangkan pembelian tidak direncanakan selain dipengaruhi oleh sifat impulsivitas, juga dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan di lingkungan toko. Adapun konsekuensi pembelian tidak direncanakan selain ada rasa senang juga menimbulkan rasa sesal dari aspek finansialnya.