Usulan Perbaikan Tata Letak Mesin dengan Menggunakan Metode Fraktal (Studi Kasus di PT. ”X”, Cimahi)

Main Authors: Suhada, Kartika; Universitas Kristen Maranatha, Arisandhy, Vivi; Universitas Kristen Maranatha, Cahyadi, David Agustian; Universitas Kristen Maranatha
Format: Article Book eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Integra , 2012
Online Access: http://majour.maranatha.edu/index.php/Integra/article/view/351
Daftar Isi:
  • PT. X adalah perusahaan yang memproduksi sparepart motor Honda dan Yamaha. Saat ini tata letak mesin yang diterapkan perusahaan kurang tepat, karena produk-produk yang diproduksi memiliki variasi produk yang tinggi dan cepat berubah. Hal ini terlihat dari jarak perpindahan material yang jauh. Akibatnya, ongkos material handling yang timbul untuk setiap perubahan produk menjadi tinggi.Dalam upaya meminimasi jarak perpindahan, penulis mengusulkan penerapan metode Fractal Manufacturing System (FrMS). Perancangan tata letak fraktal terdiri dari empat tahap, yaitu perhitungan kebutuhan mesin, pembentukan fraktal, penentuan jalur dan penugasan produk. Pembentukan fraktal adalah menghitung jumlah fraktal dan pengalokasian mesin. Penentuan jalur adalah mencari kemungkinan-kemungkinan jalur yang dapat dilewati suatu produk. Penugasan produk adalah mengalokasikan produk pada jalur-jalur yang telah didapat. Pada tahap penugasan produk terdapat 2 alternatif, dimana pada alternatif 1 digunakan jalur terpendek, sedangkan alternatif 2 memprioritaskan jalur yang dapat memproduksi keseluruhan suatu produk.Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa penugasan alternatif 2 menghasilkan penghematan yang lebih besar daripada alternatif 1. Penugasan alternatif 2 menghasilkan penghematan sebesar 11,188m/minggu (39.44%) atau sebesar Rp.7,068.21/minggu (27.77%). Penugasan alternatif 1 pada produksi kuartal berikutnya menghasilkan penghematan yang lebih besar daripada alternatif 2, dengan penghematan sebesar 9,625m/minggu (34.163%) atau sebesar Rp.7,388.37/minggu (29.523%). Ongkos relayout yang dibutuhkan sebesar Rp.845,000. Payback period ongkos re-layout adalah selama 2.391 tahun.Kata kunci: variasi tinggi, perubahan cepat, tata letak fraktal, ongkos material handling