Usulan Line Balancing Menggunakan Genetic Algorithm (Studi Kasus di PT Multi Garmenjaya, Bandung)

Main Authors: Heryanto, Rainisa Maini, Suhada, Kartika, Sapulette, Garry Lineker
Format: Article application/octetstream eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Integra , 2017
Online Access: http://majour.maranatha.edu/index.php/Integra/article/view/1726
Daftar Isi:
  • PT Multi Garmenjaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah tidak tercapainya target produksi yangditetapkan perusahaan yaitu sebesar 900 unit/minggu, dimana saat ini perusahaan hanya mampu memproduksi sebanyak 699 unit/minggu. Berdasarkan hasil pengamatan, hal inidikarenakan ketidakseimbangan beban kerja antar stasiun kerja. Langkah pertama proses penyeimbangan lintas produksi adalah mengukur waktu proses untuk setiap elemen kerja, melakukan pengujian kenormalan, keseragaman, dan kecukupan terhadap data waktu yang diperoleh. Langkah selanjutnya adalah perhitungan waktu siklus, waktunormal, dan waktu baku. Setelah itu dilanjutkan dengan perhitungan penyeimbangan lintasan dengan menggunakan 3 alternatif metode penyeimbangan lintasan produksi, yaitu metode Helgeson-Birnie Approach (Rank Positional Weight (RPW), Kilbridge-Wester Heuristic (Region Approach) dan Genetic Algorithm (GA). Dalam perhitungan penyeimbangan lintasan metode GA digunakan software untuk mempermudah dan mempersingkat waktu. Software tersebut telah diuji validasi dengan menggunakan contoh kasus yang sederhana.Hasil perhitungan metode Genetic Algorithm, Region Approach, dan Positional Weight berturut-turut menghasilkan efisiensi lintasan sebesar 57,47%, 54,09%, dan 54,09%; jumlahstasiun kerja yang dibutuhkan sebesar 16, 17, dan 17 stasiun kerja; kapasitas produksi yang dihasilkan oleh ketiga metode adalah sama, yaitu sebesar 912 unit/minggu. Oleh karena itu,metode yang memiliki ukuran performansi yang paling baik.adalah metode Genetic Algorithm.Kata kunci: penyeimbangan lintasan produksi, genetic algorithm, efisiensi lintasan