Serangga Dalam Perspektif Al-Qur'an (Studi Tafsir Tematik)

Main Author: Ni'mah, Lailatun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://etheses.iainponorogo.ac.id/7707/1/lailatun.pdf
http://etheses.iainponorogo.ac.id/7707/
Daftar Isi:
  • Ni’mah, Lailatun. 2019 Serangga dalam Perspektif al-Qur’an (Studi Tafsir tematik). Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Muh. Tasrif, M. Ag. Kata Kunci: Al-Qur’an, Sains, Serangga, Perumpamaan. Al-Qur’an adalah mukjizat ilmiah yang memiliki tujuan yaitu untuk meluaskan cakupan hakikat dari ayat-ayat al-Qur’an kemudian memperdalam makna-makna yang terkandung didalamnya. Salah satu mukjizat ilmiah yang terjadi bukti kebenaran al-Qur’an adalah penemuan-penemuan ilmiah modern yaitu khususnya yang berkaitan dengan eksistensi serangga.Allah sebenarnya memiliki tujuan khusus ketika menyebutkan serangga maupun perumpamaannya dalam al-Qur’an, yakni agar manusia tidak merasa lebih tinggi dan lebih pantas dalam hal apapun, dan agar manusia merendahkan diri di hadapan Allah serta mengambil pelajaran dari mereka. Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah apa macam-macam serangga yang disebut al-Qur’an dan bagaimana perspektif sains terhadapnya, dan bagaimana penceritaan/ narasi al-Qur’an tentang serangga. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode maudhū’i(tematik) menjawab rumusan masalah dengan mengumpulkan ayat-ayat tentang serangga. Dengan metode ini penulisdapat memperoleh gambaran terkait ayat-ayat serangga dalam al-Quran. Penulis juga menggunakan metode deskriptif-analitik. Dengan cara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara utuh terkait penafsiran ayat-ayat serangga. Setelah melakukan penelitian ini penulis berkesimpulan bahwaada 9 macam serangga yang disebutkan dalam al-Qur’an. Dari 9 serangga yang disebut ada yang digunakan sebagaiperumpamaan penciptaan serangga tersebutdan ada serangga yang digunakan sebagai konteks narasi kisah Nabi sulaiman, narasi kisah Nabi Musa dan narasi penciptaan lebah.