upaya meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan ice breaker mata pelajaran ski siswa kelas viii b mts ma’arif klego kecamatan jenangan kabupaten ponorogo

Main Author: Nibar Destian Arkianto, Nibar Destian Arkianto
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://etheses.iainponorogo.ac.id/7270/1/NIBAR%20DESTIAN%20ARKIANTO%20%28210215270%29.pdf
http://etheses.iainponorogo.ac.id/7270/
Daftar Isi:
  • Arkianto,Nibar Destian. 2019. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Ice Breaker Mata Pelajaran SKI Siswa Kelas VIII B MTs Ma’arif Klego Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan InstitutAgama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing, Drs. Waris, M.Pd. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Ice Breaker Penelitian ini dilatar belakangi dengan masalah proses pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa merasa bosan, jenuh, dan kurang minat atau bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena seorang guru ketika pembelajaran berlangsung hanya menggunakan metode ceramah dan monoton. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar pada proses pembelajaran kelas VIII B MTs Ma’arif Klego Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan ice breaker. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian Kemmis dan Taggart yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B MTs Ma’arif Klego. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket motivasi belajar siswa dan observasi motivasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitaif untuk menganalisis data angket motivasi belajar siwa dan deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ice breaker dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII B MTs Ma’arif Klego Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Pada siklus I skor motivasi belajar siswa 71 dalam kategori tinggi dan terdapat 14 siswa dari 18 siswa yang ada, yang mendapatkan skor motivasi belajar dalam kategori tinggi tapi masih ada siswa yang mendapatkan skor motivasi belajar dalam kategori rendah. Pada siklus II rata-rata skor motivasi belajar siswa meningkat lagi menjadi 84 (kategori sangat tinggi). Penelitian berhenti pada siklus II karena hasil yang diperoleh pada siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 90% siswa kelas VIII B memperoleh skor motivasi belajar dalam kategori tinggi.