Daftar Isi:
  • Sebagian besar siswa memandang matematika sebagai salah satu pelajaran yang ditakuti. Hal ini dikarenakan imej mereka tentang pembelajaran matematika yang di anggap menyulitkan dan menyusahkan untuk mereka pelajari. Dalam pembelajaran tersebut. Terlihat siswa kurang memahami operasi hitung campuran tersebut. Hal ini dibuktikan dengan skor yang diperoleh siswa saat evaluasi yakni dari 28 orang siswa hanya memperoleh rata-rata 49,21%. Dengan nilai KKM yang ditentukan yakni 70. Permasalahan yang menyebabkan rendahnya nilai siswa dari hasil evaluasi pada pokok bahasan operasi hitung campuran diatas yakni tidak adanya penggunaan media dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dapat membantu penalaran siswa mengenai materi operasi hitung campuran tersebut. Akibat yang ditimbulkan siswa terlihat kurang memahami dan terlihat bingung terutama dalam operasi hitung campuran. Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui kontribusi Model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika, dan untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Mekarjaya Banjaran”. Berdasarkan hasil penelitian siklus I terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan rata-rata yakni 67,86%. Pada siklus II terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan rata-rata yakni 80,71%. Kata kunci: Model Problem Based Learning, sikap Kemandirian dan hasil belajar siswa.