Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak tanaman ki gedi Abelmoschus manihot l terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab penyakit kulit tanaman ki Gedi (Abelmoschus manihot l) dipakai sebagai obat tardisional. yang merupakan obat alternatif. Tanaman ki gedi Abelmoschus manihot l yang mengandung senyawa antibakteri yaitu Flavonoid, saponin, alkoloid, tanin, hal ini memungkinkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah eksperimental dengan cara uji in vitro, uji MIC, uji MBC untuk mengetahui konsentrasi ekstrak yang efektif dalam melihat daya hambat Ki Gedi terhadap bakteri Staphyloccoccus aureus. metode yang digunakan yaitu difusi cakram, dengan melihat diameter zona bening pada kertas cakram. Dilihat dari pembentukan diameter zona bening dimulai dari yang terendah 0,42 cm pada konsentrasi 10% dan yang paling besar pada 0,83 cm pada konsentrasi 80%. Berdasarkan hasil uji MIC konsentrasi yang efektef dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 40% yaitu -3,43 di karenakan pada angka tersebut terjadi penurunan sehingga pada konsentrasi tersebut sudah efekif menghambat pertumbuhan bakteri. Kata kunci: daya hambat, ekstrak daun gedi, Staphylococcus aureus.