RELOKASI SPPBE SEBAGAI GUDANG ANTARA DAN OPTIMISASI RUTE KENDARAAN UNTUK MENURUNKAN BIAYA DISTRIBUSI GAS LPG 3 KG DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS PT PERTAMINA WILAYAH PEMASARAN KOTA BANDUNG TIMUR)

Main Authors: AYUNINGSIH LUCKITASARI, 153010028, Nurman Helmi, ds, Yogi Yogaswara, DS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/46118/1/Ayuningsih%20Luckitasari_153010028_Teknik%20Industri.pdf
http://repository.unpas.ac.id/46118/
http://teknik.unpas.ac.id
Daftar Isi:
  • PT. Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dibidang energi, salah satu produknya adalah gas minyak bumi yang dicairkan atau biasa disebut lpg. Dalam pendistribusian gas lpg 3kg di kota Bandung, PT. Pertamina memiliki 6 SPPBE yang melayani 72 agen. Sistem distribusi yang dianut perusahaan saat ini adalah sistem distribusi terbuka yang artinya SPPBE dapat melayani agen mana saja, atau dengan kata lain SPPBE tidak memiliki agen tetap yang harus dilayaninya. Ke-6 SPPBE yang berada di kota Bandung ini berlokasi disatu wilayah yaitu Bandung Timur, hal ini menyebabkan jarak tempuh kendaraan menjadi besar. Disisi lain, SPPBE dalam melakukan kegiatan distribusi menggunakan satu kendaraan untuk setiap agen yang dilayaninya atau dengan kata lain muatan dalam kendaraan tidak dimaksimalkan. Lokasi SPPBE yang berjauhan dengan lokasi agen ini mengakibatkan besarnya jarak tempuh kendaraan serta kapasitas kendaraan yang tidak dimaksimalkan akan mengakibatkan tingginya biaya transportasi dan biaya distribusi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diusulkan rancangan pemecahan masalah yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Dalam penelitian ini diusulkan 6 kelompok agen dengan pendekatan Fuzzy C-Means agar SPPBE memiliki kelompok layanan yang tetap. Relokasi SPPBE juga dilakukan dengan pendekatan P-Median Greedy Dropping Heuristic Algorithm sehingga dalam setiap kelompok memiliki SPPBE untuk mengalokasikan kebutuhan dalam kelompok layanannya. Dari relokasi SPPBE dilakukan penentuan rute terpendek yang dilalui kendaraan dengan menggunakan pendekatan Insertion Heuristic, yang kemudian rute tersebut dioptimisasi dengan pendekatan Tabu Search. Dari hasil perhitungan, hasil dari Tabu Search memberikan hasil yang lebih baik yaitu total jarak 350,4 km dengan total biaya dsitribusi Rp. 11.604.954,33 perhari yang harus dikeluarkan perusahaan, sedangkan pada kondisi eksisting sebesar Rp. 39.184.998, sehingga penghematannya adalah sebesar 70,38% dari biaya distribusi pada kondisi eksisting. Kata Kunci : Fuzzy C-Means, P-Median, Greedy Gropping Heuristic, Insertion Heuristic, Tabu Search Algorithm, Minimasi Biaya Distribusi.