PENGARUH PARAMETER PROSES MANUFAKTUR TERHADAP KARAKTERISTIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT BAMBU TALI / EPOXY
Main Authors: | Bayu Firmansyah, 143030031, MUKI SATYA PERMANA, DS, Lies Banowati, ds |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/45306/1/Bayu%20Firmansyah_143030031_Teknik%20Mesin.pdf http://repository.unpas.ac.id/45306/ http:/www.teknik.unpas.ac.id |
Daftar Isi:
- Komposit berpenguat serat alam adalah material yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia khususnya dibidang otomotif. Mechanical bonding komposit yang diperkuat serat alam dapat ditingkatkan dengan perlakuan kimia serat atau mengunakan coupling agent. Perlakuan kimia, seperti perlakuan alkali, sering digunakan karena lebih ekonomis. Tujuan penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih baik dari penelitian yang sudah ada dengan komposit berpenguat serat bambu dengan matrik epoxy. Pengamatan visual dilakukan untuk menyelidiki mekanisme perpatahan. Serat bambu direndam di dalam larutan alkali (15% NaOH) selama 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Selanjutnya, serat tersebut dicuci menggunakan air bersih dan dikeringkan secara alami. Matrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah epoxy barkelite EPR 174. Komposit dibuat dengan metode Hand lay up pada Vf ≈ 50%. Semua spesimen dilakukan curing time pada suhu 26 °C selama 7 jam. Spesimen uji tarik dibuat mengacu pada standar ASTM D-3039. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji tarik. Penampang patahan diselidiki untuk mengidentifikasi mekanisme perpatahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik komposit memiliki harga optimum untuk perlakuan serat 3 jam, yaitu 240 MPa dengan beban maksimum 3600 N, Komposit yang diperkuat serat yang dikenai perlakuan 4 jam memiliki kekuatan terendah, yaitu 206 MPa dengan beban maksimum 3100 N. Penampang patahan komposit yang diperkuat serat dengan perlakuan alkali 15% 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Dilakukan pengamatan modus kegagalan visual sesuai standar ASTM D-3039 dan dapat diklasifikasikan sebagai jenis patah lateral, splitting dan angle yang terjadi pada penelitian ini. Kata kunci: Perlakuan alkali, serat bambu, epoxy barkelite EPR 174, sifat tarik.