Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran biasa; (2) mengetahui pencapaian self-efficacy siswa yang memperoleh model pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran biasa; (3) mengetahui terdapat korelasi positif antara koneksi matematis dengan self-efficacy siswa yang memperoleh model pembelajaran CORE dan antara koneksi matematis dengan self-efficacysiswa yang memperoleh model pembelajaran biasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 7 Bandung. Untuk sampel penelitiannya terdiri dari 2 kelas. Diperoleh kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan model CORE dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan model pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian tes kemampuan koneksi matematis dan skala self-efficacy. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan software IBM SPSS 25 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran CORE lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran biasa; (2) peningkatanself-efficacysiswa yang memperoleh model pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran biasa; (3) tidak terdapat korelasi antara kemampuan koneksi matematis dengan self-efficacysiswa yang memperoleh model pembelajaran CORE dan tidak terdapat korelasi antara kemampuan koneksi matematis dengan self-efficacysiswa yang memperoleh model pembelajaran biasa. Kata Kunci: CORE, kemampuan koneksi matematis, self-efficacy