Daftar Isi:
  • Makrozoobenthos merupakan organisme yang hidup dalam subtrat maupun menempel di permukaan dasar perairan, yang memliki sensitivitas terhadap perubahan suatu lingkungan, karenanya makrozoobenthos memiliki peranan yang penting dalam perairan sebagai bioindikator untuk menentukan status perairan melalui kehadiran atau ketidak hadiran dari organisme makrozoobenthos tertentu. Bioindikator merupakan penggunaan organisme yang digunakan sebagai tanda terjadinya perubahan suatu lingkungan karena memliliki daya sentifitas terhadap suatu perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status lingkungan Situ Bagendit melalui identifikasi dari makrozoobenthos. Penentuan Status lingkungan diteteapkan berdasarkan dari nilai mutu pencemaran organik perairan menurut The Water National Council. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat dengan 3 stasiun (inlet, midlelet dan outlet) dengan jumlah 6 kuadrat pada setiap stasiunnya. Data yang diambil adalah spesies dari makrozoobenthos dan data pendukung faktor lingkungan (suhu air, pH air, derajat oksigen, dan intensitas cahaya) Hasil Penelitian menujukan jumlah spesies makrozoobenthos yang tercuplik sebanyak 23 spesies yang termasuk kedalam 2 filum, 3 kelas, 10 famili, dan 12 genus. Hasil menunjukan bahwa berdasarkan nilai mutu organic pencemaran Situ Bagendit mencapai skor 6 yang berarti perairan Situ Bagendit terindikasi tercemar sedang. Kata kunci: Situ Bagendit, Identifikasi Makrozoobethos, Bioindikator, Status Lingkungan