Daftar Isi:
  • Pada pengkaryaan ini dimuat proses pengolahan singkong yang dilakukan oleh masyarakat Cireundeu yang telah sejak lama menjadikan singkong sebagai makanan pokok. Kampung Cireundeu sendiri terletak di daerah Cimahi, Jawa Barat dengan masyarakat aslinya yang menganut aliran Sunda Wiwitan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan kebiasaan warga Cireundeu yang mengganti beras dengan singkong serta bagaimana masyarakat Cireundeu dapat hidup berdampingan meski dengan perbedaan keyakinan dan pangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memvisualisasikan kegiatan warga Cireundeu dalam mengolah singkong dan bagaimana mereka menerapkan toleransi dalam perbedaan pangan. Proses visualisasi tersebut dilakukan melalui film dokumenter yang bertujuan untuk menjaga keaslian dan cerita yang sesuai kenyataan tanpa dibuat-buat. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Dalam pengerjaannya, penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap setelah pengkaryaan. Tahap persiapan yaitu dengan melakukan riset dan studi literatur yang bertujuan untuk membuatrancangan pertanyaan wawancara. Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan di mana Director of Photographybertugas untuk melakukan pengambilan gambar sesuai dengan transkrip yang telah dibuat. Selain itu DoP juga bertanggung jawab dalam menentukan jenis shotdan camera movement yang sesuai pada setiap adegan. Proses yang terakhir yaitu dengan melihat kembali hasil dan melakukan penyuntingan. Hasil yang didapatkan dari film dokumenter ini yaitu visualisasi pengolahan singkong oleh masyarakat Cireundeu serta toleransi pangan yang diterapkan masyarakat Cireundeu yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam hidup bertoleransi. Selain itu, film dokumenter ini juga dapat mempromosikan Kampung Cireundeu dalam hal pariwisata dan sentra singkong. Kata kunci: dokumenter, singkong, cireundeu, ekspositori