ANALISIS RISIKO BAHAYA PROSES ELEKTROPLATING DAN NDT DI DEPARTEMEN SPECIAL PROCESS PT. JABIL CIRCUIT INDONESIA DENGAN METODE MODIFIKASI HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESMENT & RISK CONTROL

Main Authors: RIZAL RAMDANI, 143010273, Apep Rachmat, DS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/40075/1/Rizal%20Ramdani%20-143010273%20-Teknik%20Industri.pdf
http://repository.unpas.ac.id/40075/
http:/www.teknik.unpas.ac.id
Daftar Isi:
  • PT. Jabil Circuit Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan spare part pesawat, salah satu departemen produksi yang ada di PT. Jabil diantaranya Special Process dimana terdapat 2 bagian pada departemen tersebut yaitu Chemical Process dan NDT. Departemen tersebut merupakan departemen baru yang didirikan pada bulan Januari 2018 dan akan melakukan produksi masal pada bulan Agustus 2018. Area dan aktivitas kerja di Special Process termasuk high risk dikarenakan berhubungan dengan bahan-bahan kimia berbahaya, mekanik, listrik. Maka dari itu diperlukan penilaian risiko dan pengendalian risiko agar dapat meminimalisir kecelakaan kerja pada saat produksi masal berlangsung. Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi potensi bahaya pada aktivitas kerja di Special Process, melakukan pengendalian pada risiko yang sudah teridentifikasi dan memberikan usulan perbaikan untuk sistem (K3) Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Jabil. Pemecahan masalah dilakukan dengan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment & Risk Control) dengan langkah pertama mengidentifikasi bahaya pada setiap proses kerja, langkah kedua melakukan penilaian risiko pada masing-masing bahaya tersebut, langkah ketiga melakukan pengendalian terhadap risiko dan langkah terakhir melakukan penilaian risiko kembali setelah risiko tersebut di kendalikan dan akan di evaluasi selama 3 bulan kedepan untuk melakukan manajemen risiko kembali. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 150 potensi bahaya pada 29 aktivitas kerja di Special Process, dimana jumlah potensi bahaya dengan risiko kecil sebanyak 3 (2%) potensi bahaya, risiko sedang sebanyak 146 (97.33%) potensi bahaya dan risiko besar sebanyak 1 (0.67%) potensi bahaya. Kemudian dilakukan pengendalian risiko pada potensi bahaya yang teridentifikasi dengan metode engineering control, pendekatan administratif, human control dan pengadaan alat pelindung diri (APD). Setelah risiko di kendalikan terjadi penurunan tingkat risiko tinggi berpindah ke tingkat risiko sedang, dan tingkat risiko sedang menjadi 89 (59.33%) potensi bahaya dan berpindah ke tingkat risiko kecil sehingga terjadi peningkatan sebanyak 61 (40.67%) potensi bahaya. Kata Kunci : Special Process, HIRARC