Daftar Isi:
  • Nilai matematika yang relatif rendah salah satu penyebabnya adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa menyikapi setiap permasalahan matematis yang ada. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga kegiatan pembelajaran akan efektif dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menjadi meningkat. Adapun salah satu alternatif pembelajaran yang diharapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yaitu model pembelajaran Discovery Learning. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 3 Parongpong dengan sampelnya siswa kelas VIII menggunakan kelas yang ada. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan angket self-confidence. Tes dan angket diujicobakan terlebih dahulu. Dari hasil uji coba soal-soal dan pernyataan angket semuanya berkategori baik, oleh karena itu soal-soal dan pernyataan angket memenuhi syarat sehingga layak dijadikan instrumen penelitian. Analisis data hasil penelitian menggunakan program IBM SPSS Statistic 23 for Windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Discovery Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional, 2) self-confidence siswa yang memperoleh model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, 3) terdapat korelasi antara self-confidence dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, 4) tidak terdapat korelasi antara self-confidence dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Discovery Learning dan Self-Confidence.