Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional; 2) Untuk mengetahui apakah self-efficacy siswa yang menggunakan Model-Eliciting Activities lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional; 3) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi atau hubungan antara self-efficacy siswa dengan kemampupan berpikir kritis matematis melalui pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) dan pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes dan postes. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pasundan 2 Bandung. Sampel penelitian ini dipilih secara acak sebanyak 2 kelas yakni, kelas X Mipa 4 sebagai kelas eksperimen dan X Mipa 6 sebagai kelas kontrol di SMA Pasundan 2 Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis yang dibuat dalam bentuk uraian (pretes-postes) dan instrumen non-tes berupa angket self-efficacy. Analisis data menggunakan uji parametrik pada data pretes-postes dan uji Pearson Product Moment untuk korelasi melalui software SPSS Statistics 17.0 for Windows. Dari analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih baik daripada yang mengunakan pembelajaran konvensional; 2) Self-efficacy siswa yang menggunakan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih baik daripada yag mengunakan pembelajaran konvensional; 3) Tidak terdapat koreasi antara Self-efficacy siswa dengan kemampuan berpikir kritis matematis yang memperoleh pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Model-Eliciting Activities (MEAs), Berpikir Kritis Matematis, Self-Efficacy.