PENDUGAAN UMUR SIMPAN BISKUIT TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B) TERMODIFIKASI AUTOCLAVING-COOLING CYCLES, TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG MOCAF
Main Authors: | Nurul Fikri Sulaiman, Alumni, Ela Turmala, DS, Taufik Rahman, DS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/33907/1/Artikel.docx http://repository.unpas.ac.id/33907/2/TA%202.docx http://repository.unpas.ac.id/33907/ http://teknik.unpas.ac.id |
Daftar Isi:
- INTISARI Informasi umur simpan merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada kemasan produk pangan. Pencantuman informasi umur simpan menjadi sangat penting karena terkait dengan keamanan produk pangan tersebut dan untuk menghindari pengkonsumsian pada saat kondisi produk sudah tidak layak dikonsumsi . Kewajiban produsen untuk mencantumkan informasi umur simpan ini telah diatur oleh pemerintah dalam UU No 18 tahun 2012 tentang Pangan serta PP Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, dimana setiap industri pangan wajib mencantumkan tanggal kadaluarsa (umur simpan) pada setiap kemasan produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan produk biskuit tepung suweg termodifikasi, tepung terigu dan tepung mocaf dan mengetahui jenis pengemas yang sesuai untuk produk biskuit. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah pembuatan dan karakterisasi tepung suweg modifikasi autoclaving-cooling cycle. Sementara penelitian utama yang dilakukan yaitu pendugaan umur simpan pada produk biskuit komposit tepung suweg termodifikasi menggunakan model Arrhenius untuk menentukan umur simpan produk biskuit tepung suweg termodifikasi autoclaving-cooling cycle. Penentuan umur simpan produk berdasarkan parameter kadar air, angka peroksida dan TPC. Pada kemasan yang berbeda yaitu alumunium foil dan metalized. Hasil penelitian didapatkan bahwa kemasan yang cocok untuk biskuit suweg termodifikasi adalah kemasan metalized. Berdasarkan penelitian penentuan umur simpan dengan metode Arrhenius dengan suhu penyimpanan yang berbeda menghasilkan biskuit suweg termodifikasi dan biskuit blanko (tanpa tepung suweg termodifikasi) dengan umur simpan yang berbeda. Sehingga dapatdisimpulkan umur simpan ditetapkan dari parameter angka peroksida untuk biskuit suweg termodifikasi pada suhu 15°C, 30°C dan 45°C dengan kemasan metalized berturut –turut yaitu 217 hari, 172 hari dan 137 hari. Sementara untuk biskuit blanko (tanpa tepung suweg termodifikasi) pada suhu 15°C, 30°C dan 45°C dengan kemasan metalized berturut –turut yaitu 333 hari, 250 hari dan 192 hari