Visualisasi Situs Sejarah Cangkuang Dalam Film Dokumenter Melalui Bidang Peyutradaraan. Claudia Triana.136020047
Main Author: | Claudia Triana, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/32926/1/Abstrak%201.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/2/BAB%201.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/3/BAB%20II.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/4/BAB%20III.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/5/BAB%20IV.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/6/BAB%20V.pdf http://repository.unpas.ac.id/32926/ http://repository.unpas.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint::Edit&eprintid=32926&stage=core |
Daftar Isi:
- Film Dokumenter ini menceritakan tentang Situs Cangkuang yang terletak pada Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Secara keseluruhan situs cangkuang tidak hanya menyajikan Candi Cangkuang, namun juga terdapat wisata Situ Cangkuang, Kampung Pulo, Museum Cangkuang dan salah satu komponen terpenting Cangkuang adalah makam penyebar Islam di Cangkuang yakni Mbah Dalem Arif Muhammad. Di Kampung Pulo terdapat 6 rumah adat dan 1 masjid. Jumlah penduduk Kampung Pulo saat ini hanya 23 orang dari 6 kepala keluarga. Yang menjadi unik di Kampung tersebut adalah mata pencaharian mereka yang hanya bekerja disekitaran Cangkuang termasuk salah satu penduduknya yang bernama Umar berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bertugas mengelola kawasan wisata Candi Cangkuang. Selain itu penduduk Kampung Pulo masih melestarikan peninggalan leluhurnya salah satunya melakukan tradisi. Toleransi di Kampung Pulo pun masih tetap terjaga antara Agama Islam dan Agama Hindu.