Perancangan Sistem Informasi Procurement dan Inventory Perangkat Produksi di PT. Aplikanusa Lintasarta

Main Authors: I MADE PUTRA LOKA MANDALA, 133010250, Bram Andryanto, DS, Asep Toto Kartaman, DS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/32893/1/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unpas.ac.id/32893/2/LEMBAR%20JUDUL.pdf
http://repository.unpas.ac.id/32893/3/RINGKASAN.pdf
http://repository.unpas.ac.id/32893/
http://teknik.unpas.ac.id
Daftar Isi:
  • Dari hasil audit yang dilakukan oleh Internal Audit PT Aplikanusa Lintasarta pada tahun 2014 yang mencatat bahwa tingkat validasi kecocokan antara data secara database dan secara fisik masih sangat rendah yaitu hanya 64% dan Sulitnya mendapatkan informasi stock perangkat produksi nasional yang tersruktur berdasarkan BOM (Bill Of Material) media akses menjadi permasalahan yang terjadi di PT Aplikanusa Lintasarta, jumlah perangkat yang dinyatakan hilang berdasarkan data hasil stockopname yang dilakukan pada periode desember 2016 terdapat sebanyak 2843 unit. Pencatatan di lakukan dengan metode stockopname yang dilakukan di gudang pusat dan outlet area/representative yang tersebar di 41 lokasi seluruh Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah PT Aplikanusa Lintasarta masih kesulitan mendapatkan informasi stock perangkat produksi nasional yang tersruktur berdasarkan BOM (Bill Of Material) media akses yang salah satunya berdampak pada pengedapan perangkat dan juga tingkat validasi kecocokan data vs fisik yang rendah yang berdampak pada meningkatnya perangkat yang dinyatakan hilang berdasarkan database. Melihat dari pada masalah yang ada makan kebutuhan sistem yang dibuthkan untuk dapat menunjang kegitan fungsional adalah diperlukan sebuah sistem informasi yang memungkinkan untuk melihat suatu kondisi ketersediaan stock asset Lintasarta secara nasional dan kecocokan atas data yang diterima juga dapat memonitoring asset Lintasarta. Sistem informasi ini pun akan menampilkan informasi ketidaksesuaian dari dampak yang akan terjadi jika kodisi stock dan kegiatan stockopname tidak terkendali. Penyajian laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi dan membuat kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan). Kesimpulan dari perancangan sistem informasi inventory dan procurement ini yaitu dengan adanya sistem informasi inventory dan procurement memungkinkan untuk melihat suatu kondisi ketersediaan stock asset Lintasarta secara nasional dan kecocokan atas data yang diterima juga dapat memonitoring asset Lintasarta, membantu pimpinan dalam mengambil keputusan terhadap perencanaan pemasangan jaringan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan adanya sistem ini stock barang akan lebih terkendali sehingga tidak menimbulkan kelebihan dan kekurangan perangkat (Inventory Control), Membantu dalam perencanaan pembelian perangkat dapat sesuai dengan kebutuhan produksi dan perencanaan produksi yang akan menjadi lebih baik.