Daftar Isi:
  • Salah satu masalah yang sering timbul pada air tanah adalah kandungan Fe, Mn, dan lain sebagainya yang masih cukup tinggi atau melebihi ambang batas maksimum yang diperbolehkan. Salah satu teknologi pengolahan air skala rumah tangga yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengolah air tanah yaitu Biosand filter yang murah dan mudah di dapat bahannya. Biosand filter yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas reaktor variasi I (1 Karbon Aktif : 1 Pasir Kuarsa), reaktor variasi II (1 Karbon Aktif : 2 Pasir Kuarsa) dan reaktor variasi III (1 Karbon Aktif : 3 Pasir Kuarsa). Sedangkan variasi konsentrasi besi dan mangan yang digunakan pada penelitian pendahuluan adalah 1 - 10 mg/liter. Pemeriksaan besi dan mangan ini dilakukan dengan menggunakan metoda Kolorimetri-Spektrofotometer. Dari hasil penelitian pendahuluan didapat nilai efisiensi penyisihan besi menggunakan Biosand filter pada reaktor I berkisar antara 85,58 % - 100 %, reaktor II antara 79,09 % - 100 % dan untuk reaktor III antara 77,47 % - 100 %. Sedangkan pada penyisihan mangan menggunakan Biosand filter didapat nilai efisiensi pada reaktor I berkisar antara 66,86 % - 100 %, reaktor II antara 62,18 % - 100 % dan reaktor III antara 65,11 % - 100 %. Biosand filter ini dapat menyisihkan konsentrasi besi dan mangan dalam air. Namun air hasil filtrasi sebagian masih ada yang diatas standar sehingga tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002, yaitu untuk kadar maksimum Fe dalam air yang diperbolehkan adalah 0,3 mg/l, sedangkan untuk mangan adalah 0,1 mg/l. Sebenarnya diharapkan terjadi lapisan biofilm pada media Biosand filter, namun pada penelitian ini lebih dominan mekanisme adsorbsi yang terjadi dibandingkan mekanisme degradasi. Ukuran partikel karbon aktif mempengaruhi proses kecepatan adsorpsi, tetapi tidak mempengaruhi kapasitas adsorpsi yang berhubungan dengan luas permukaan karbon aktif.