Daftar Isi:
  • Masalah air limbah pencucian yang mengandung fosfat berlebih merupakan masalah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pertumbuhan alga yang tidak terkendali (algae blooming) serta menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Fosfat tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima. Pada penelitian ini akan dilakukan pengolahan untuk menyisihkan fosfat dari air limbah pencucian yang mengandung fosfat dengan cara kimia-fisik yaitu adsorpsi dengan batu kapur. Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia, salah satunya di Padalarang (Jawa Barat). Batu kapur yang terdapat di alam bermacam-macam jenisnya, antara lain : kalsit (CaCO3). Salah satu alternatif pemanfaatannya adalah dimanfaatkan sebagai media adsorpsi, karena batu kapur mempunyai karakteristik fisik dan kimia yang dapat untuk digunakan sebagai adsorben. Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah menentukan pH, ukuran partikel (mesh) dan waktu jenuh optimal, dengan konsentrasi fosfat 35 mg/L. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa pH 9 merupakan pH optimum dengan efisiensi penyisihan sebesar 20,82 %. Pada penentuan ukuran partikel optimal, adsorben dengan 60 mesh menghasilkan penyisihan tertinggi sebesar 46,30 %. Waktu jenuh tercapai setelah 5 hari. Pada penelitian utama yang dilakukan adalah menentukan kapasitas adsorpsi dengan menggunakan isoterm terpilih antara Freundlich atau Langmuir. Hasil yang didapat adalah Persamaan yang paling sesuai untuk menentukan kapasitas adsorpsi batu kapur Padalarang terhadap fosfat adalah persamaan Langmuir Isoterm, dengan kapasitas maksimum adsorpsi (a) sebesar 2,632 mg/gr pada suhu 25° C.