Daftar Isi:
  • Cangkuang sebagai sentra home industri yang berawal tahun 1940 am, hingga saat ini masih tetap eksis. Namun seiring dengan perjalanan yang panjang, Cangkuang banyak mengalami pasang surut dalam kegiatan usahanya. Seperti yang dialami oleh kedua mitra yaitu bapak Endi Suhendi sebagai mitra I dan bapak Tatang Suryana sebagai mitra II. Mereka mengeluhkan beberapa permasalahan yang dihadapi terkait dengan usaha sepatunya baik aspek produksi maupun manajemen usahanya. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi kedua mitra, maka permasalah tersebut diidentifikasi berdasarkan permasalahan prioritas. Permasalahan prioritas yang akan ditangani berkaitan dengan laporan keuangan atau dalam hal ini pencatatan, desain dan peralatan produksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu permasalahan yang dihadapi oleh mitra dimana diharapkan mitra mampu meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun. Adapun untuk meningkatkan penjualan tersebut maka mitra diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk dengan peralatan yang telah diberikan kepada mitra. Selain itu juga mitra diharapkan mampu melakukan pencatatan agar diketahui keuntungan yang diperoleh dari tahun ke tahun dan mitra juga diharapkan mampu memiliki tingkat inovasi dan kreativitas sendiri. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan pelatihan dan pendampingan. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan di mitra sepatu Cangkuang adalah telah dilaksanakannya pemberian peralatan berupa mesin seset, Mesin Mata Itik pelatihan keuangan/pembukuan sederhana dimana diharapkan mitra mampu melakukan pencatatan walaupun masih bersifat konvensional. Selain itu kegiatan yang telah dilakukan berkaitan dengan desain, namun karena mitra 1 dalam pembuatan produk bersifat massa dan sasaran mitra kalangan menengah ke bawah, maka pelatihan desain tidak dilakukan. Maka pengganti adalah perubahan lay out. Namun untuk mitra II pelatihan desain tetap dilaksanakan ditambah dengan pembuatan web site. Saran yang dapat tim lakukan adalah berkaitan dengan tempat produksi yang dirasa masih kurang layak untuk proses produksi. Dimana layout yang kurang tertata, sehingga proses produksi terlihat semerawut. Untuk itu perlu adanya perubahan layout untuk kedua mitra. Selain itu tenaga kerja bagi kedua mitra diharapkan mampu menjadi perhatian kedua mitra terutama kesehatan. Karena tenaga kerja tidak menggunakan alat kesehatan berupa penutup hidung. Karena lem untuk perekat sepatu begitu menyengat sehingga akan mengganggu kesehatan para tenaga kerja. Disarankan kedua mitra menyediakan penutup hidung untuk tenaga kerjanya.