Analisis Beban Kerja Mental Operator Pada Proses Pembuatan Guide Comp Level K81A Dengan Menggunakan Metode NASA-TLX Di PT. Sinar Terang Logam Jaya Bandung
Main Authors: | ADE RISWANTO NABABAN, 123010015, Dedeh Kurniasih, DS, Bram Andryanto, DS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/31481/1/abstraksi%20indo.pdf http://repository.unpas.ac.id/31481/2/abstraksi%20inggris.pdf http://repository.unpas.ac.id/31481/3/BAB%20I.pdf http://repository.unpas.ac.id/31481/4/COVER%20DEPAN.pdf http://repository.unpas.ac.id/31481/ http://teknik.unpas.ac.id |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSI PT. Sinar Terang Logam Jaya memiliki operator yang kompeten sehingga dapat menunjang keberhasilan perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Adapun kinerja perusahaan tergantung dari baik buruknya kinerja operator. Untuk melihat kinerja operator, salah satunya dengan melihat beban kerja yang dirasakan operator selama bekerja, apakah beban kerjanya kategori rendah, kategori sedang, atau kategori tinggi. Pengukuran beban kerja secara subjektif merupakan suatu cara yang sederhana dan praktis untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang dirasakan operator, baik beban kerja mental maupun beban kerja fisik. Adapun salah satu metoda untuk pengukuran beban kerja secara subjektif adalah metoda NASA-TLX. Metoda ini merupakan prosedur rating multidimensional yang membagi beban kerja atas pembebanan enam variabel, yaitu Mental Demand (MD), Physical Demand (PD), Temporal Demand (TD), Performance (OP), Effort (EF), Frustation Level (FR). Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan terhadap 14 operator, terdapat 8 operator yang menilai beban kerja yang dirasakan tinggi (57%) dan 6 operator yang menilai beban kerja yang dirasakan sedang (43%) Rata-rata beban kerja 14 operator yaitu 65% (tinggi). Dari permasalahan yang ditemukan dalam pembuatan Guide Comp Level K81A yang mengakibatkan perlunya perbaikanperbaikan untuk mengurangi beban kerja fisik dan mental yang dirasakan operator, dengan cara menambahkan tenaga kerja/operator sejumlah 2 orang, sehingga jumlah operator menjadi 16 orang. Dapat dilihat dengan adanya penambahan 2 orang hasil keseluruhan beban kerja operator menjadi 57% (sedang). Alternatif penambahan 2 tenaga kerja yaitu pada proses blanking drawing 1 dan proses blangking drawing 2, karena pada proses tersebut kedua operator menilai bahwa kebutuhan waktu yang paling dominan sebesar (80%). Dengan adanya penambahan tenaga kerja pada kedua proses tersebut akan mengurangi waktu pengerjaan sehingga pada proses selanjutnya dapat diterima dengan cepat. Kata Kunci : Beban Kerja, Variabel Beban Kerja, Operator