Daftar Isi:
  • Kemampuan representasi matematis dianggap penting untuk membantu siswa dalam membuat hubungan, membandingkan, mengembangkan dan memperdalam pemahaman konsep matematika. Di sisi lain, salah satu elemen penting pengembangan sikap siswa adalah rasa percaya diri berdasarkan pengalaman keberhasilan, baik pengalaman diri sendiri ataupun pengalaman oranglain (self- efficacy). Model pembelajaran Concrete-Pictorial- Abstract (CPA) merupakan pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah matematika, melalui keadaan konkrit hingga ke tahap abstrak. Serupa dengan model pembelajaran Discovery Learning yang membentuk pola pikir anak. Kedua pembelajaran ini lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Menurut metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak kelompok, dalam hal ini acak kelas. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan representasi matematis. Tes diujicobakan di kelas XI. Dari hasil uji coba delapan soal, delapan soal digunakan untuk tes yang salah satunya digunakan dengan revisi. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji perbandingan dua rerata. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh: Kemampuan representasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning; self-efficacy siswa yang mendapatkan pembelajaran Concrete-Pictorial- Abstract (CPA) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery Learning tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: Kemampuan Representasi Matematis, Self-Efficacy, Pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract (CPA), Pembelajaran Discovery Learning.