Daftar Isi:
  • Kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy siswa SMA relatif masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy siswa SMA adalah model CORE. Tujuan penelitian ini untuk: 1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh model Problem Based Learning; 2) Untuk mengetahui peningkatan self-efficacy siswa yang memperoleh model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh model Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Karya Pembangunan 2 Bandung. Adapun sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X IPS 2 sebagai kelas kontrol. Intrumen yang digunakan adalah tes kemampuan koneksi matematis siswa dan angket self-efficacy siswa. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji two Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney dengan bantuan software Microsoft Excel dan software IBM SPSS Statistic 24.0 for Window. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang menggunakan model CORE lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning, 2) Peningkatan self-efficacy siswa yang menggunakan model CORE lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning. Dengan demikian model CORE dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Kata Kunci: CORE, Problem Based Learning, Kemampuan Koneksi Matematis, Self-Efficacy