PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA
Daftar Isi:
- Kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemandirian belajar siswa SMA relatif masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemandirian belajar siswa SMA adalah model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking. Tujuan penelitian ini untuk: 1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking lebih baik daripada siswa yang memperoleh model Problem-Based Learning dengan pendekatan Saintifik; 2) Untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa yang memperoleh model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorous Mathematical Thinking lebih baik daripada siswa yang memperoleh model Problem-Based Learning dengan pendekatan Saintifik. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 12 Bandung. Adapun sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol. Intrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dan angket kemandirian belajar siswa. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji two Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney dengan bantuan software Microsoft Excel dan software IBM SPSS Statistic 23.0 for Window. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorrous Matthematical Thinking lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning dengan pendekatan Saintifik, 2) Peningkatan kemandirian belajar siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorrous Matthematical Thinking lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model Problem-Based Learning dengan pendekatan Saintifik. Dengan demikian model Problem-Based Learning dengan pendekatan Rigorrous Matthematical Thinking dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Model Problem-Based Learning, Pendekatan Rigorrous Matthematical Thinking, Pendekatan Saintifik, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik, Kemandirian Belajar Siswa