Daftar Isi:
  • Trayek Cicaheum – Ciroyom merupakan trayek yang melayani pergerakan penduduk di bagian Timur (Cicaheum) hingga bagian Barat (Ciroyom). Ruas jalan yang dilewati Trayek Cicaheum – Ciroyom berada ditiga wilayan pembangunan yaitu Bojonagara, Cibeunying dan sebagian kecil wilayah Karees. Daerah disekitar lintasan trayek Cicaheum-Ciroyom merupakan ruang yang strategis untuk kegiatan perkotaan, seperti pendidikan, perkantoran, perumahan, serta pusat perdagangan. Simpul pelayanan yang berupa terminal regional dan sub regional yang membuat trayek ini berfungi menghubungkan pergerakan local dan pergerakan antara pusat-pusat kegiatan yang ada dikota Bandung dengan luar kota Bandung. Pola guna lahan yang beragam disertai adanya interaksi antar kawasan dalam dan luar trayek cukup membuat tidak teratur pola pergerakan angkot yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pergerakan pengguna angkot tryaek Cicaheum – Ciroyom. Metoda yang digunakan adalah analisis deskriptif, tabulasi silangdan uji Chi-Square. Pola pergerakan diidentifikasi dengan terlebih dahulu membagi wilayah studi menjadi lingkup yang lebih kecil. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik penumpang dan perjalanannya, serta analisis loading profile dan produksi pelayanannya dugunakan untuk naik dan turun penumpang. Metoda tabulasi silang dan Uji Chi-Square digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan apa yang menjadi kegiatan bangkitan dan tarikan di suatu segmen, mengidentifikasi keterkaitan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan lainnya, serta kegiatan antara segmen yang satu dengan segmen yang lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna angkutan kota Trayek Cicaheum – Ciroyom mayoritas adalah Mahaiswa/Pelajar. Angkot umumnya digunakan secara rutin dan dalam melakukan pergerakan, sebagian besar pengguna membutuhkan lebih dari satu angkutan untuk mencapi tujuannya. Ditinjau dan naik dan turun penumpang, angkot menaikkan penumpang menurunkan penumpang hampir disetiap segmen. Akan tetapi untuk kedua arah tujuan penumpang lebih banyak naik diawal segmen dan turun di akhir segmen. Uji Chi-Square menunjukkan pula adanya hubungan antara segmen asal dengan segmen tujuan untuk perjalanan baik ke arah Cicaheum maupun Ciroyom. Pergerakan pengguna angkot Cicaheum – Ciroyom umumnya pergerakan berbasis rumah ditunjukkan dengan frekuensi selalu lebih besar baik sebagian asal perjalanan maupun sebagi tujuan perjalanan. Untuk kedua arah perjalanan (menuju Ciroyom maupun Cicaheum), kegiatan tempat tinggal lebih banyak menjadi bangkitan di segmen awal dan menjadi penarik di segmen akhir, diikuti oleh kegiatan pendidikan. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada kegiatan pendidikan baik sebagai kegiatan asal manpun kegiatan tujuan dengan kegiatan permukiman (baik kegiatan asal mapun tujuan).