Daftar Isi:
  • ABSTRAK Perkembangan perekonomian di Indonesia sekarang ini telah mengalami perubahan yang cukup pesat. Kualitas sebagai faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan, tidak satupun perusahaan eksis dengan usia produk yang lama jika perusahaan tersebut tidak memiliki kualitas yang baik. Walaupun perusahaan selalu berusaha menghasilkan produk yang lebih baik, tetapi pada kenyataannya masih saja ada produk cacat. Produk cacat merupakan produk yang tidak memenuhi standar mutu tetapi dapat diperbaiki kembali dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali sehingga produk tersebut dapat digunakan kembali. Penelitianinibertujuanuntukmenganalisisdanmengujisecaraempirismengenaipengaruhbiayapencegahandanbiayapenilaianterhadapnilaiprodukcacatpadaperusahaanmanufaktur di PT Dirgantara Indonesia padatahun 2012-2016. Faktor-faktor yang diujidalampenelitianiniyaitubiayapencegahandanbiayapenilaian. Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetode deskriptifdanmetodeverifikatif. Penelitianinimenggunakan data sekunder yang diperolehdarilaporanbiayakualitasdanlaporanprodukcacat yang tercatat di perusahaan selama 60 bulan untuk periode 2012-2016. Pada penelitian ini, penulis menggunakan Non probability sampling dengan metodesamplingjenuh, Karena semua populasi dijadikan sampel.Pengujianhipotesispenelitianmenggunakanstatistikujihipotesis. Untukmengetahuibesarnyapengaruhbiayapencegahandanbiayapenilaiandigunakananalisisregresi linier berganda, analisiskorelasi, dankoefisiendeterminasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial biaya pencegahan berpengaruh negatif terhadap nilai produk cacat sebesar 28,4%, biaya penilaian berpengaruh negatif terhadap nilai produk cacat sebesar 11,4%. Secara simultan biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh terhadap nilai produk cacat dengan total kontribusi 39,8% dan 60,2% merupakan variabel lainnya yang tidak diteliti seperti biaya kegagalan dan variabel lainnya. Kata Kunci :BiayaPencegahan, BiayaPenilaian, ProdukCacat.