EFEKTIVITAS ARANG AKTIF, ZEOLIT, DAN BENTONIT TERHADAP PENURUNAN KADAR Mg 2+ DAN Mn 2+ DALAM TIGA SUMBER AIR

Main Authors: Sekar Arum, Alumni, Ela Turmala S, Ds, Thomas Gozali, DS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/26909/1/Laporan%20TA%20%28Sekar%20Arum_103020051%29.pdf
http://repository.unpas.ac.id/26909/
http://teknik.unpas.ac.id
Daftar Isi:
  • Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jenis adsorben terhadap penurunan kadar Mg 2+ dan Mn 2+ dalam air dan menentukan jenis adsorben terbaik yang dapat mengadsorpsi Mg 2+ dan Mn 2+ dalam air. Rancangan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber air yang terpilih dialirkan kedalam beberapa jenis adsorben (arang aktif, bentonit, dan zeolit) dengan berbagai waktu kontak (10, 20, dan 30 menit). Hasil penelitian pendahuluan analisis kadar Mg 2+ dan Mn 2+ terhadap sumber air didapatkan bahwa, sumber air dari kawasan Industri Cimareme memiliki kadar Mg 2+ sebesar 512,4 mg/l dan kadar Mn 2+ sebesar 3,03 mg/l, sumber air dari kawasan Persawahan Rancaekek memiliki kadar Mg 2+ sebesar 66 mg/l dan kadar Mn 2+ sebesar 1,21 mg/l, dan sumber air dari kawasan Pemukiman Dayeuh Kolot memiliki kadar Mg 2+ sebesar 312 mg/l dan kadar Mn 2+ sebesar 0,21 mg/l. Sumber air terpilih untuk penelitian utama yang memiliki kadar Mg 2+ dan Mn 2+ tertinggi adalah sumber air dari kawasan Industri Cimareme, selain itu kawasan Industri Cimare mememiliki jumlah mikroorganisme tertinggi yaitu 583000 sel/ml. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk mengadsorpsi Mg 2+ dan Mn 2+ adalah waktu 10 menit dan adsorben terbaik untuk menurunkan kadar Mg 2+ dan Mn 2+ adalah zeolite dengan persentase penurunan kadar Mg 2+ sebesar 87,37%, sedangkan persentase penurunan kadar Mn 2+ sebesar 96,77%. Waktu terbaik untuk menurunkan jumlah mikroorganisme adalah waktu 10 menit dan adsorben terbaik untuk menurunkan jumlah mikroorganisme adalah bentonit dengan persentase penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 99,34%.