ANALISIS PERBEDAAN ELEKTRODA ELEKTROKOAGULASI TERHADAP PENURUNAN BOD, WARNA DAN KEKERUHAN SERTA ASPEK BIAYA PADA PENGOLAHAN LIMBAH PENETRANT PT DIRGANTARA INDONESIA
Daftar Isi:
- Limbah penetrant yang dihasilkan dari proses Non-Destructive Testing (NDT) merupakan limbah organik yang termasuk dalam bahan beracun berbahaya (B3). Parameter utamanya adalah BOD , COD, minyak dan lemak, warna dan kekeruhan. Elektrokoagulasi merupakan pengolahan limbah dengan mengalirkan arus listrik pada suatu elektroda sehingga menimbulkan proses elektrolisis dan senyawa radikal hidroksil yang menghasilkan koagulan untuk destabilisasi limbah. Penelitian elektrokoagulasi ini menggunakan sampel penetrant dengan voltase 15 V dan waktu detensi 20 menit pada sistem batch. Variasi yang digunakan adalah perbedaan elektroda (Stainless Steel 80%, Alumunium 99% dan Alumunium 80%) terhadap penurunan BOD, warna, dan kekeruhan serta aspek biaya pengolahan. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan elektroda elektrokoagulasi dengan alumunium 99% sebagai elektroda paling efektif. Efisiensi penyisihan oleh alumunium 99% adalah BOD 95,97%, Warna 99,11% dan Kekeruhan 93,36% dengan biaya pengolahan sebesar Rp. 22,67/L. Keywords: elektroda, elektrokoagulasi, limbah penetrant, dan parameter utama.