PENEMPATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI MALAYSIA
Main Author: | YOHANA YOSEI PIGAI, 132030256 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/26562/1/cover%20SKRIPSI.docx http://repository.unpas.ac.id/26562/2/LEMBAR%20PENGESAHAN.docx http://repository.unpas.ac.id/26562/4/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unpas.ac.id/26562/5/BAB%201%20REVISI%201%20%281%29.docx http://repository.unpas.ac.id/26562/6/BAB%20II.docx http://repository.unpas.ac.id/26562/7/abstrak.rtf http://repository.unpas.ac.id/26562/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perjuangan diplomasi Indonesia dalam perlindungan tenaga kerja wanita di Malaysia, bagaimana solusi dan tantangan pemerintah Indonesia dalam penanganan kasus — kasus kekerasan yang ada dialami oleh para tenaga kerja wanita di Malaysia. Selanjutnya untuk mengetahui apa reaksi dan tindakan yang dilakukan oleh para diplomat dan KBRI di Malaysia dalam menjalankan strategi diplomasi Indonesia di luar negeri. Untuk menjabarkan penelitian ini, maka digunakan metode penelitian deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah telaah pustaka, yakni dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan pokok — pokok masalah yang dibahas. Teknik analisis data yang digunakan dalam poenulisan ini, yakni analisa kualitatif, merupakan analisis yang menggambarkan dan menjelaskan permasalahan berdasarkan fakta yang ada tanpa menggunakan rumus statistik/ matematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan kasus kekerasan yang dialami oleh tenaga kerja Indonesia yang dilakukan oleh diplomat maupun pemerintah dan KBRI setempat masih kurang dan belum optimal, banyak masalah — masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini khususnya tenaga kerja illegal. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia belum semaksimal yang kita harapkan khususnya masalah perlindungan tenaga kerja di Malaysia dan jumlah staf yang berada di KBRI tidak sebanding dengan jumlah TKW maupun TKI yang bekerja di Malaysia yang merupakan faktor penghambat kinerja diplomat Indonesia dalam upaya menangani kasus dan masalah TKW dan perlindungan terhadap mereka. Tantangan terbesar yang dialami oleh para diplomat adalah kurangnya respon pemerintah Malaysia dalam menanggapi kasus — kasus yang ada khususnya masalah kekerasan hingga sangat menyita waktu, apalagi dalam menangani kasus perlu waktu bertahun untuk menunggu keputusan dan hakim di Malaysia, untuk itu peningkatan hubungan bilateral harus ditingkatan antara Indonesia dan Malaysia khususnya dalam bidang tenaga kerja agar masalah yang dihadapi oleh para TKW dapat cepat terselesaikan dan hubungan Indonesia dan Malaysia semakin membaik.