NOMOPHOBIA DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Pengguna Gadget di FISIP Universitas Pasundan Bandung)
Main Author: | RESTU KUSUMA WARDANI, 112050077 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/13537/1/1%20COVER%20%5BFIX%5D.doc http://repository.unpas.ac.id/13537/2/5%20ABSTRAK%20%5BFIX%5D.doc http://repository.unpas.ac.id/13537/3/BAB%20I%20%5BFIX%5D.doc http://repository.unpas.ac.id/13537/4/BAB%20II%20%5BFIX%5D.doc http://repository.unpas.ac.id/13537/5/DAFTAR%20PUSTAKA%5BFIX%5D.doc http://repository.unpas.ac.id/13537/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini berjudul “NOMOPHOBIA DI KALANGAN MAHASISWA “. Fenomenologi adalah sebuah ilmu yang memulai segala sesuatu dengan diam, dan bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat alami pengalaman manusia itu sendiri. Manusia dipandang sebagai mahluk sosial, sehingga kesadaran akan dunia kehidupan sehari-hari adalah sebuah kesadaran sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena nomophobia di kalangan mahasiswa tersebut dapat merubah perilaku dan pola komunikasi yang terjadi dalam lingkungannya sehari-hari. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Fenomenologi Alfred Schutz yang mana tugas utama analisisnya adalah merekonstruksi dunia kehidupan sebenarnya dalam bentuk yang mereka alami sendiri. Hasil dari penelitian ini, fenomena nomophobia tersebut merupakan fenomena baru yang menggambarkan kondisi seseorang yang tidak dapat jauh dari handphone. Fenomena tersebut meliputi perilaku tidak dapat berkomunikasi tanpa gadget, perilaku takut tidak terhubung dengan sosial media, dan melupakan lingkungannya. Dan menjadikan gadget sebagai gaya hidup baru di kalangan mahasiswa. Saran yang ingin disampaikan peneliti untuk para pengguna gadget, terutama mahasiswa sebagai pengguna aktif hendaknya dapat menggunakan perangkat komunikasi ini sebaik mungkin. Karena pada dasarnya keberadaan teknologi komunikasi ini bertujuan untuk mempermudah penggunanya dalam berkomunikasi. Alangkah baiknya apabila mahasiswa tidak melupakan pola komunikasi yang sebenarnya yaitu bertatap muka. Sehingga keberadaan gadget tersebut dapat mempermudah mobilitas dalam setiap aktifitas mahasiswa.