PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI FUNGI KELAS X DI SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI

Main Author: AUDIA GUSLIANIE, 125040158
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/12681/1/COVER%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/2/ABSTRAK%20indo.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/3/ABSTRACT%20inggris.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/4/BAB%20I.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/5/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/6/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unpas.ac.id/12681/
Daftar Isi:
  • PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI FUNGI KELAS X DI SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI . Pembimbing 1 Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari, M.Pd. dan Pembimbing 2 Drs. Hj. Lilis Suhaerah, M.kes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Direct Instruction dengan Problem Based Learning pada materi Fungi kelas X di SMA Pasundan 2 Cimahi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pretest - posttest group design . Populasi dalam p enelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pasundan 2 Cimahi sebanyak 2 kelas yang masing - masing ber jumlah 30 orang siswa . Pengambilan sample dilakukan dengan teknik random sampling . Instrument yang digunakan berupa test pengetahuan berupa pilihan ganda sebanyak 22 soal yag disesuaikan dengan pencapaian indakator pembelajaran yang sudah di uji cobakan. D alam penelitian ini siswa kelas X SMA Pasundan 2 Cimahi kurang memahami materi fungi, selain siswa kurang memahami materi Fungi siswa juga merasa monoton dengan model pembelajaran biasanya. Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata - rata pre - test pada kel ompok Direct Instruction sebesar 55 dan post - test sebesar 88 . S edangkan pada kelompok Problem Based Learning diperoleh rata - rata pre - test sebesar 61 , dan pada post - test diperoleh rata - rata sebesar 87. Setelah itu peneliti melanjutkan dengan uji - t pada kel ompok Direct Intruction, dengan kriteria jika – t (1 – 1/2α) < t hitung < (1 – 1/2α) untuk hal lain hipotesis ditolak , oleh karena t hitung ( - 37,47) tidak berada di t tabel (2,045), maka hipotesisnya (Ho) ditolak dan (H 1 ) diterima dengan peningkatan hasi l belajar siswa sebesar 60%. Untuk kelompok Problem Based Learning, dengan kriteria jika – t (1 – 1/2α) < t hitung < (1 – 1/2α) untuk hal lain hipotesis ditolak , oleh karena t hitung ( - 54,49 ) tidak berada di t tabel (2,045), maka hipotesisnya (Ho) ditola k dan (H1) diterima dengan peningkata n hasil belajar siswa sebesar 42,62 %. Selanjutnya kelompok model pembelajaran Direct Intruction dengan Problem Based Learning terhadap hasil belajar materi fungi, dengan kriteria terima (H 0 ) thitung ≤ ttabel, untuk hal lain hipotesis (H 0 ) ditolak, oleh karena t hitung (6,46) ≥ t tabel (2,002) maka hipoteisinya (H 0 ) ditolak dan (H 1 ) diterima, dengan persen beda sebesar 21,11%. Maka model pembelajaran Direct Intruction lebiih berpengaruh dibandingkan dengan model pembelaj aran Problem Based Learning terhadap materi fungi kelas X di SMA Pasundan 2 Cimahi. Kata Kunci : Perbedaan hasil belajar, Direct Instruction , Problem Based Learning