Daftar Isi:
  • Masyarakat Desa Cihideung masih memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat secara turun temurun. Namun, Desa Cihideung sekarang sudah menjadi “Kawasan Wisata Bunga” yang menyebabkan banyak lahan digunakan untuk budidaya tanaman bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Cihideung. Penelitian ini menggunakan metode survey eksploratif dan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan mencari informasi dari masyarakat menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 22 famili yang terdiri dari 40 jenis tumbuhan yang ditemukan dan digunakan sebagai obat. Tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat oleh masyarakat Cihideung adalah jenis tumbuhan dari famili Zingiberaceae. Tumbuhan obat yang ditemukan di Cihideung mempunyai khasiat untuk penyakit tidak menular 64,5%, penyakit menular 16,1% dan perawatan kesehatan 19,4%. Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun 52,5% (21 jenis), buah 15% (6 jenis), rimpang 15% (6 jenis), getah 2,5% (1 jenis), batang 2,5% (1 jenis), biji 2,5% (1 jenis) dan seluruh bagian 10% (4 jenis). Berdasarkan pengolahannya tumbuhan obat dibagi menjadi 11, yaitu dimanfaatkan dengan cara dimakan langsung 14% (6 jenis), direbus 37,2% (16 jenis), ditumbuk 20,9% (9 jenis), Langsung dipakai 2,3% (1 jenis), diparut 7% (3 jenis), diremas 4,7% (2 jenis), dikukus 4,7% (2 jenis), diperas 2,3% (1 jenis), dibakar 2,3% (1 jenis), dipotong 2,3% (1 jenis) dan dioles 2,3% (1 jenis). Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan Obat, Desa Cihideung