Identifikasi Risiko Penilaian Dan Pengendalian K3 Menggunakan Metode Hirarc Pada Departemen Produksi SKM (Studi Kasus: PT. Indolakto Factory Jakarta)
Main Authors: | HILMI FAUZI HAMZAH, 123010240, ERWIN MAULANA PRIBADI, DS, asep saefulbachri, DS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/12335/1/cover%20TA%20Hilmi%20.pdf http://repository.unpas.ac.id/12335/2/Abstaksi-Hilmi%20Fauzi%20Hamzah%20123010240.pdf http://repository.unpas.ac.id/12335/3/BAB%20I%20TA%20Hilmi%20Fauzi%20Hamzah-123010240.pdf http://repository.unpas.ac.id/12335/ http://teknik.unpas.ac.id |
Daftar Isi:
- Di era kemajuan teknologi, peralatan modern, industri yang berkembang pesat dan sumber daya manusia terdapat potensi bahaya serta faktor bahaya yang dapat mengganggu kenyamanan bekerja. Bahaya-bahaya tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang mengganggu kinerja. Tujuan upaya K3 adalah untuk mencegah kecelakaan yang ditimbulkan karena adanya suatu bahaya dilingkungan kerja. Karena itu pengembangan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus berbasis pengendalian risiko sesuai dengan sifat dan kondisi bahaya yang ada. Bahkan secara ekstrem dapat dikatakan bahwa K3 tidak diperlukan jika tidak ada sumber bahaya yang harus dikelola. Dalam kalusul 4.3.1 OHSAS 18001 : 2007 disebutkan bahwa organisasi harus menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara prosedur untuk melakukan identifikasi bahaya dari kegiatan yang sedang berjalan, penilaian risiko dan menetapkan pengendalian yang diperlukan. Tujuan penelitian menggunakan metode hirarc ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya, hambatan serta tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Setiap aktivitas yang melibatkan faktor manusia, mesin dan material memiliki risiko bahaya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut disebabkan karena terdapat sumber bahaya dari aktivitas kerja di tempat kerja. Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh bahwa identifikasi bahaya yang dilakukan pada area produksi Susu Kental Manis (SKM) meliputi proses dumping, mixing, filling, labeling & coding, cartoning, shrink wrapping dan auto palletizing, dari semua proses produksi dilakukan identifikasi risiko dengan temuan sebanyak 38 potensi bahaya dengan 8 risiko pada tingkat low, 27 risiko pada tingkat medium dan 3 pada tingkat high. Pengendalian bahaya yang dapat dilakukan antara lain dengan pengendalian isolasi, administrasi, dan alat pelindung diri. Sehingga penelitian ini memberikan beberapa pengendalian risiko yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Kata Kunci : OHSAS,SMK3,SKM,HIRARC