Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengukur korelasi komunitas lamun dengan komunitas Echinodermata di Pantai Sindangkerta Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian ini menggnakan metode deskriptif korelasional dan dilaksanakan pada bulan April 2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain Belt Transek dan handsorting. variabel yang diteliti ialah komunitas lamun dan komunitas Echinodermata. Jenis tumbuhan lamun yang ditemukan di Pantai Sindangkerta adalah Thalassia hemprichii (Enrenberg) Ascherson. jenis Echinodermata yang ditemukan adalah bulu babi (Diadema Setosum), bintang ular laut (Ophiocoma dentate), teripang (Holothuria leucospilota). Stasiun penelitian terdiri atas 6 stasiun, masing-masing stasitun terdiri dari 5 kuadrat. Pengambilan sampel sebanyak 2 kali setiap stasiun penelitian. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Biologi, FKIP Universitas Pasundan Bandung. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan lamun berkisar 640-1920 ind/m 2 , kelimpahan echinodermata berkisar 1- 40 ind/m 2 , Indeks keanekaragaman (H’) echinodermata berkisar 0 – 0,35. Kisaran nilai indeks keanekaragaman (H’) echinodermata menunjukkan bahwa di Pantai Sindangkerta memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Penentuan korelasi antara kelimpahan lamun dengan kelimpahan Echinodermata menggunakan regresi liner melalui aplikasi pengolahan data SPSS. hasil penelitian menujukkan nilai korelasi lamun dengan echinodermata (r) -0,382 yang berarti hubungan diantara keduanya rendah tetapi arah hubungannya berlawanan ditandai dengan garis lurus yang bernilai minus/negatif. Nilai koefisien determinasi (r 2 ) diperoleh 0,15 ini berarti pengaruh komunitas lamun terhadap kelangsungan hidup echinodermata di Pantai Sindangkerta hanya sebesar 15%. Kata kunci: Korelasi, Komunitas, Lamun, Echinodermata, Belt Transek