PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONNECTING ORGANIZING REFLEXTING EXTENDING (CORE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA

Main Author: Fajar Zukhruf Zayzafuun, 125050018
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/10716/1/COVER.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/2/DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/3/ABSTRAK.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/4/ABSTRACK.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/5/BAB%20I.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/6/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/7/DAFTAR%20PUSTAKA..pdf
http://repository.unpas.ac.id/10716/
Daftar Isi:
  • Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar hingga menengah. Kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan siswa dalam memahami matematika. Namun kemampuan komunikasi matematis siswa ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan komunikasi siswa saat proses pembelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis adalah model pembelajaran Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE). Menurut metodenya, penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 Bandung tahun ajaran 2015-2016. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 Bandung sebanyak dua kelas yang dipilh secara acak menurut kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian soal-soal kemampuan komunikasi matematis dan skala sikap yang menggunakan model Skala Likert. Skala sikap berisikan pernyataan-pernyataan mengenai pelajaran matematika, model pembelajaran Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE), dan komunikasi matematis. Tes diujicobakan terlebih dahulu di kelas XI IPA. Berdasarkan analisis hasil uji coba, semua soal tes layak untuk dipakai penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 17.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan: kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Model Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE) lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran biasa; siswa bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran Model Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE) dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu model pembelajaran Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE) dapat dijadikan suatu alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif dan menyenangkan. Kata kunci: Komunikasi Matematis, Pembelajaran Model Connecting Organizing Reflexting Extending (CORE).